Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


Goyang Richicha


 nkrinews.com I Medan, 28 September 2021 I kak Syafri Fadillah Marpaung, beserta Para Penegak dan Pandega Kota Medan, dalam Suatu Kegiatan di Lapangan Universitas Amir Hamzah Medan, beberapa Waktu Yang Lalu. 

"Janganlah membangun tembok jika tidak mau terasing... Tetapi, bangunlah jembatan yg bisa dilalui"

Dua orang kakak beradik, semula hidupnya sangat rukun, tetapi akhirnya terjatuh dalam pertengkaran serius, hanya karena kesalah pahaman kecil di antara keduanya.
Padahal selama 40 tahun mereka hidup damai harmonis berdampingan, tanpa pernah ada konflik
menegangkan di antara keduanya. Suatu pagi, lewatlah seorang tukang kayu, mengetuk rumah sang kakak. “Maaf tuan, saya sedang mencari pekerjaan,” kata pria itu dengan ramah. “Barangkali tuan berkenan memberikan sebuah pekerjaan untuk saya selesaikan.”“Oh ya!” jawab sang kakak. 
“Saya punya pekerjaan untukmu. Kau lihat ladang di seberang sungai sana. Itu adalah rumah tetanggaku… ah sebetulnya ia adalah adikku." “Minggu lalu ia mengeruk bendungan, lalu mengalirkan airnya ke tengah padang rumput itu, sehingga menjadi sungai yang memisahkan tanah kami."

“Hmm, barangkali ia memang sengaja ingin mengejekku, tapi aku akan membalasnya setimpal."
Di situ ada gundukan kayu, aku ingin kau membuat pagar setinggi 10 meter untukku, sehingga aku tidak perlu lagi melihat rumahnya. Pokoknya, aku ingin melupakannya”  Ungkap sang kakak kepada tukang kayu itu. Kata tukang kayu,  “Saya mengerti Tuan. Akan saya kerjakan sesuatu yang bisa membuat hati tuan merasa senang.” Sang kakak meninggalkan tukang kayu itu untuk bekerja sendirian.
Di sore hari, ketika ia kembali, tukang kayu itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya.
Betapa terbelalaknya ia begitu melihat hasil pekerjaan tukang kayu itu.

Sama sekali tidak ada pagar kayu sebagaimana yang dimintanya. Yang ada malah sebuah jembatan kayu yang melintasi sungai yang menghubungkan ladang pertaniannya dengan ladang milik adiknya.
Jembatan itu tampak begitu indah dengan terap anak tangga yang tertata rapi. Dari seberang, terlihat sang adik bergegas menaiki jembatan itu dengan kedua tangannya terbuka lebar. 
“Kakakku, kau sungguh baik hati mau membuatkan jembatan ini. Padahal sikap dan ucapanku telah menyakiti hatimu. Maafkan aku, Kak” Dua bersaudara itu pun bertemu di tengah
jembatan, saling berjabat tangan dan berpelukan. Segala perselisihan paham dan curiga akhirnya luntur di tengah jembatan. Api amarah dan kebencian di antara keduanya telah padam, digantikan dengan hangatnya jalinan hati kasih.

Melihat itu, tukang kayu pun membenahi perkakasnya dan bersiap untuk pergi.
“Hai, jangan pergi dulu. Tinggallah beberapa hari. Kami punya banyak pekerjaan untukmu,” pinta sang kakak. “Sesungguhnya saya ingin sekali tinggal di sini,” kata tukang kayu, “tapi masih banyak jembatan lain yang harus saya selesaikan.”

Demikianlah dalam hidup kita. Hendaknya kita bisa menjadi jembatan, untuk mendamaikan yang berselisih, untuk menyatukan yang terpisah, untuk
menumbuhkan semangat persaudaraan dan persahabatan di dalam keluarga, lingkungan sekitar, maupun tempat kita bekerja jadilah jembatan emas bagi para warga negara indonesia yg kita tanamken di HATI setiap insan yang bernama MANUSIA.

Hidup akan terasa indah, bekerja akan lebih mudah,  bila semuanya hidup harmonis, tenang dan damai.  Selamat Pagi Saudaraku Selamat Beraktifitas.. Salam Persaudaraan dan salam silaturrahmi.

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Betting odds and lines | Sports toto - Sporting 100
    Check out our live odds, as well as all the latest live betting odds. Plus, when you 토토 사이트 추천 bet, you'll get a huge advantage in every way possible.

    BalasHapus